Entri Populer

Rabu, 04 Januari 2012

Kesehatan Air Diukur dari Kejadian Diare




JAKARTA-Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Akan tetapi akses air bersih bagi masyarakat di perkotaan baru mencapai 70 persen dan di pedesaan hanya 40 persen. Hal itu disampaikan Deputi Kemenko Kesra Bidang Kependudukan dan Kesehatan Lingkungan Emil Agustiono belum lama ini.

"Untuk pengadaan air bersih ini, pemerintah menyediakan anggaran sekitar Rp 3 miliar per tahun per kecematan," ujarnya di sela-sela acara Pengukuhan Kemitraan Nasional Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM RT) Kamis malam lalu (4/1).Dia mengungkapkan, keberhasilan penyediaan air bersih ini dilihat dari menurunnya angka kejadian diare. Ini karena belakangan kasus balita terkena diare menurun. Juga karena perilaku masyarakat untuk hidup bersih juga makin membaik.
Marketing Communications dari Program Aman Tirta Wendy Sarasdyani mengatakan, selain rendahnya akses air bersih bagi masyarakat di Indonesia, masalah air minum yang biasa direbus sebagian besar rumah tangga, temyata juga tidak aman.Kebiasaan baik itu tidak menjamin air yang diminum terlindung dari kontaminasi ulang. "Beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia menemukan bakteri penyebab diare dalam air minum berada di lebih dari separuh rumah tangga yang merebus," tandasnya

Menurut hasil riset, lanjutnya, di Indonesia lebih dari 100 juta orang tidak memiliki akses terhadap air yang aman. Ini yang membuat tingginya angka kejadian diare yang menjadi urutan kedua dalam peringkat pembunuh utama anak balita.Merebus memang efektif mengurangi jumlah ecoli di dalam air. Namun, kemungkinan besar air minum yang sudah diolah masih terkontaminasi ecoli.Realitas ini terjadi karena beberapa sebab. "Merebus tidak sampai mendidih, membuka wadah untuk mendinginkan, wadah penyimpanan tidak bersih, wadah penyimpanan bermulut lebar, dan tidak tertutup, atau penyajian air minum dengan menggunakan gayung atau langsung diciduk dengan menggunakan gelas dari wadahnya merupakan beberapa penyebab itu." imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar