Setelah searching berbagai macam artikel tentang Air bersih di Internet, saya telah menemukan banyak sekali fakta tentang air yang layak konsumsi maupun tidak terutama di daerah Ibu Kota Jakarta.
Saya membaca artikel yang menyebutkan bahwa air minum yang yang berasal dari air tanah dan kemudian direbus ternyata belum tentu bersih dan sehat. Fakta yang lebih mencengangkan lagi adalah bahwa air tanah yang diambil dari kedalaman 10 hingga 15 meter tidak aman untuk dikonsumsi, walaupun sudah direbus dan di didihkan hingga 100 derajat celcius. Tidak hanya kandungan bakteri yang membuat air tanah ini berbahaya, melainkan juga pencemaran nitrat yang berasal dari kotoran manusia.
Berdasarkan hasil penelitian di daerah-daerah perkotaan di Indonesia,
sebagian besar air tanah kita tercemar nitrat dengan kadar yang
berbeda-beda. Di salah satu artikel saya juga menemukan bahwa konon di
Jakarta, hanya air tanah yang berada di kawasan Lenteng Agung yang
relatif bersih dan aman dari nitrat dan karenanya masih layak
dikonsumsi.
Lalu bagai mana dengan air yang di konsumsi dari PDAM .....?
Sama aja. Air ledeng yang kita pakai sehari-hari ternyata belum masuk
kategori aman untuk langsung diminum. Karena dalam proses distribusi
melalui pipa-pipa, tidak bisa dihindari terjadi juga pencemaran yang
menyebabkan kualitas air menurun.
Sekarang kita tahu dari pelajaran di sekolah-sekolah, bahwa air
yang layak dan aman dikonsumsi oleh tubuh adalah air yang sudah
di didihkan hingga 100 derajat celcius. Tapi ternyata lagi, proses
perebusan ini hanya membunuh kuman dan bakteri, tapi tidak membuang
kandungan logam. Bahkan jika kita merebus air menggunakan panci
aluminium, kandungan logam di dalam air justru bertambah. Dan kita tau
bahwa logam tidak dapat diolah dan dibuang oleh proses alami tubuh
manusia.
Pada dasarnya, air minum yang sehat untuk diminum, secara fisik tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa tertentu. Dan dari satu
sumber yang terpercaya, faktanya adalah, sumber air terbaik di dunia
yang memenuhi syarat-syarat tersebut, saat ini masih berasal dari air
tanah di kawasan pegunungan vulkanik. Lapisan batuan di kawasan
pegunungan itu memungkinkan air hujan yang meresap ke tanah mendapat
tambahan berbagai mineral alam yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan.
Kondisi inilah barangkali yang akhirnya membuat sebagian besar
masyarakat kita mencari alternatif sumber air minum lain yang dianggap
lebih sehat. Pilihan termudah untuk jangka pendek (meski relatif lebih mahal dibandingkan
dengan minum air rebusan) hingga saat ini memang hanya air kemasan, namun untuk jangka panjang mungkin pembaca dapat mencoba produk penyaring air dari HYDRO Water Technology yang nota bene adalah Investasi kesehatan keluarga anda.
Harga kadang-kadang menjadi soal nomer sekian dibandingkan dengan
kesehatan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar