Air Sungai Berbahaya Untuk Kesehatan
SERANG-Sungai Cibanten, yang melintasi
sejumlah kecamatan di Kabupaten dan Kota Serang tercemar berat.
Akibatnya, sejumlah warga terutama warga Kecamatan Cipocok Jaya, Kota
Serang, mengeluhkan menghitamnya air Sungai Cibanten. Padahal, air
sungai itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari warga seperti mandi,
mencuci dan irigasi.
Tercemarnya Sungai Cibanten
terjadi karena dampak aktivitas pencucian pasir. Pencucian pasir itu
dilakukan 5 perusahaan penambangan pasir darat yang berlokasi di Desa
Pancanegara, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Dampaknya, air
menghitam dan tidak layak lagi digunakan untuk berbagai keperluan.
Selain akibat pencucian pasir, pencemaran Sungai Cibanten juga terjadi
karena buangan limbah sejumlah perusahaan yang ada di daerah tersebut.
Tercemarnya Sungai Cibanten berdasarkan uji laboratorium Kantor
Lingkungan Hidup (KLH) Kota Serang dan Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Serang Selain itu, di beberapa bagian
Sungai Cibanten juga terjadi pendangkalan hebat.
Uji laboratorium, diketahui hulu sungai
terdapat zat padat terlarut (TSS) 101 miligram (mg) per liter dari batas
baku mutu 50 mg/liter dan juga ditemukan zat padat tersuspensi (TDS) 78
miligram per liter dari ambang baku 1.000/mg perliter. Selain itu juga
sungai mengandung zat felium (FE) 1,2 miligram per liter dari batas baku
mutu 0,3 miligram per liter serta Biological Oxygen Demand (BOD) 2
miligram per liter dari batas baku mutu 2 miligram per liter. Air sungai
itu juga mengandung Chemical Oxygen Demand (COD) 14 miligram per liter
dari batas baku mutu 10 miligram setiap liter. Di bagian hilir ditemukan
pencemaran TSS dengan jumlah 1.323 miligram per liter dan TDS terdata
105 mg/liter.
Sedangkan, Fe tercatat 22 miligram
perliter, BOD 4 miligram per liter dan COD 28 miligram per liter. ”Air
yang dijadikan sampel diambil dari hulu di Setu Cibanten dan hilir di
Kampung Serut,” terang Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Serang,
Hengky Datuk Andaka juga menjelaskan, jadi Sungai
Cibanten dilihat dari parameter TDS dan TSS berbahaya. ”Air Sungai
Cibanten berbahaya untuk kesehatan. Tidak layak, baik untuk mandi dan
kebutuhan lainnya,” cetusnya juga. Bahkan, Hengky juga mengatakan
pepohonan bisa langsung mati bila terkena air sungai tersebut.
Ketidaklayakan air Sungai Cibanten
merujuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 tahun 2011 tentang
Pengelolaan Air juga tidak layak dijadikan bahan baku air bersih oleh PT
Tirta Serang Madani (TSM). Sementara itu, Camat Cipocok Jaya, Syafrudin
mengatakan kondisi sungai Cibanten memang keruh dan menghitam. ”Banyak
warga melapor bibit tanaman padi mati dan gagal panen karena air Sungai
Cibanten. Warga juga banyak yang terkena penyakit kulit akibat
menggunakan air Sungai Cibanten,” terangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar