Entri Populer

Senin, 26 Desember 2011

Air Tanah Untuk Minum


Baik tidaknya kualitas air tanah dapat ditentukan melalui analisis laboratorium. Analisis laboratorium dapat menunjukkan kandungan kotoran, mikroba, mineral dan bahan kimia tertentu yang terdapat pada air tanah tersebut. Hasil analisis laboratoriurn ini digunakan untuk menilai kualitas air. Analisis laboratorium terhadap air tanah dapat dilakukan oleh Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Balai POM. Perguruan Tinggi dan Lembaga Pengujian, lnformasi tentang sehat tidaknya air tanah di suatu wilayah belum tersedia. Informasi ini dapat tersedia, jika contoh air tanah suatu wilayah telah dianalisis.



Perlu diketahui bahwa kualitas air tanah suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya. Kualitas air tanah sangat bergantung pada tingkat kedalaman air tanah tersebut diperoleh, komposisi tanah, dan juga tingkat pencemaran yang terjadi di suatu wilayah. Dengan demikian, kualitas air tanah bervariasi, bergantung dari asal air tanah tersebut diambil. Secara umum, air tanah yang diperoleh dari sumber yang dalam lebih baik kualitasnya daripada air tanah dari sumber yang dangkal. Air tanah yang diperoleh dari tanah berkapur biasanya mengandung mineral cukup tinggi sehingga tidak baik-sebagaiair minum. Air tanah yang diperoleh dari daerah tercemar kemungkinan tidak memenuhi syarat sebagai air minum. Air yang thayyib adalah air yang memenuhi syarat sebagai air minum.

Secara umum air yang memenuhi syarat sebagai air minum adalah tidak mengandung kotoran, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mengandung mikroba atau bahan kimia berbahaya, serta tidak mengandung mineral berlebihan. Secara praktis, kualitas air dapat dinilai dengan panca indra. Air dikatakan baik kualitasnya jika tidak mengandung kotoran, endapan atau bahan asing, jernih atau tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Sebelum diminum, usahakan air tersebut direbus sampai mendidih terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar