Entri Populer

Rabu, 28 Desember 2011

Banyak Minum Air Putih Turunkan Lemak




Kunci utama program Detoks biasanya dititikberatkan pada jumlah air yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dapat membantu mengeluarkan racun (toksin) dari dalam tubuh, dan oleh karena itu dapat meningkatkan energi dan kesehatan.


Program detoks sering menimbulkan reaksi negatif dan sisi “yang secara ilmiah telah dapat dibuktikan”, walaupun tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan bila detoks ini sungguh-sungguh berfungsi atau tidak. Pengalaman praktek saya adalah bahwa umumnya, para individu merasa jauh lebih baik setelah menjalani program ini.
Program detoks sering kali direkomendasikan sebagai suatu cara untuk mengurangi berat badan. Salah satu teori yang beredar adalah bahwa racun di dalam tubuh dapat tersimpan di dalam sel lemak, dan begitu racun dilepaskan, lemak juga turut dilepaskan.
Lantas, secara kebetulan saya mendapatkan sebuah artikel di International Journal of Obesity minggu ini yang menguraikan tentang mekanisme, dan beberapa bukti yang nampaknya mendukung konsep bahwa meminum lebih banyak air putih memang dapat menstimulasi pengurangkan lemak. (1)
Artikel tersebut ditulis berkaitan dengan studi yang telah diterbitkan sebelumnya di jurnal yang sama. Pada penelitian awal, tikus-tikus diberi angiotensin-converting enzyme inhibitors(ACE)-inhibitors). (2)
ACE-inhibitors dapat mengurangi tekanan darah dan merupakan pengobatan yang popular untuk hipertensi (naiknya tekanan darah).
Dalam studi ini, disimpulkan bila pemberian ACE-inhibitor pada tikus dapat mengurangi massa lemak tikus tersebut. Kendati mengonsumsi jumlah makanan yang sama, pemberian ACE-inhibitor terhadap tikus berakhir dengan penurunan lemak sebanyak 26 persen dalam tubuh mereka dibandingkan tikur-tikus lain yang tidak menerima ACE-inhibitor.
Studi itu juga menyebutkan bukti lain atas penghambatan angiotensin (mungkin berhubungan dengan penghambatan dari hormon terkait yang dikenal dengan renin) dapat menurunkan berat badan pada hewan.
Penulis di akhir artikel menyebutkan bila penghambatan yang dinamakan system renini-angiotensin ini mungkin membuka blok mekanisme metabolisme lemak.
Namun mereka juga menyebutkan mekanisme lain. Studi  awal mendapatkan bahwa tikurs-tikus yang diberi obat ACE-inhibitor meminum air putih dua kali lebih banyak daripada tikus-tikus yang tanpa penanganan.
Apakah mungkin, bahwa hal inilah merupakan penyebab atas meningkatnya penurunan lemak pada hewan-hewan tersebut? Mungkinkah peningkatan jumlah air putih yang diminum dapat melancarkan sel tubuh dengan lebih baik, dan dapat mengatur metabolisme lemak dengan lebih bagus juga?
Untuk mendukung teori ini, mereka mengeksplorasi penemuan-penemuan atas satu tipe tikus yang gagal memproduksi hormon yang disebut vasopressin (yang juga dikenal sebagai hormon antidiuretik).
Sebagai akibat dari keabnormalan ini, tikus-tikus ini tidak dapat mengontrol kepekatan urine mereka. Mereka menghasilkan banyak urine dan meminum banyak air, dan darah mereka relatif menjadi cair. Secara fisiologis, kondisi ini  secara dasar menyerupai kondisi ketika tikus (atau manusia dalam hal itu) meminum lebih banyak air putih.
Dibandingkan dengan hewan lain, tikus-tikus ini termasuk hewan yang tidak berlemak. Juga, kemampuan pada metabolisme glukosa di sel saraf menjadi lebih baik. Ketiadaan lemak pada tikus-tikus ini dan perbaikan metabolisme glukosa dapat meningkatkan fungsi metabolisme. Mungkin, yang paling penting, ketiadaan lemak pada tikus secara khusus membuat metabolisme lemak mereka menjadi jauh lebih efisien.
Penulis juga menyebutkan bukti yang menunjukkan bahwa dehidrasi (kekurangan air) pada sel mengurangi kemampuan mereka untuk mengambil glukosa (3)
Dehidrasi ini, menurut teori tersebut, dapat menyebabkan metabolismenya terhenti. Cara lain, meningkatkan hidrasi sel akan dapat membantu memastikan fungsi metabolisme normal, yang memiliki implikasi untuk segala hal termasuk produksi energi dan berat badan tubuh.
Semua penelitian pada hewan ini memang cukup menarik, namun adakah penelitian pada manusia yang mendukung gagasan bahwa dengan meminum air putih akan dapat menstimulasi pengurangan lemak?
Sesungguhnya, memang ada. Penulis artikel minggu ini menemukan dua studi yang menemukan bahwa di tubuh manusia, ketika darah dibuat lebih cair (hipoosmolar), penghancur lemak dalam tubuh (yang dikenal sebagai lipolisis) menjadi meningkat.
Bukti-bukti ini tidak membuktikan bila meminum lebih banyak air putih dapat membantu menghancurkan kelebihan lemak. Namun, paling tidak, bukti-bukti pada manusia tersebut mendukung konsep di atas.
Bukti itu juga merupakan suatu hal yang tentunya berharga untuk kelanjutan studi dimasa mendatang. Sementara ini, saya tetap menyarankan para individu untuk meminum cukup air putih untuk memastikan urine mereka berwarna kuning pucat pada sepanjang hari.
Referensi :
1.    Thornton SN, et al, Hydration increases cell, metabolism, International Journal of Obesity (Epub ahead of print publication 20 January 2009)
2.    Martha ML, et al. Selective reduction in body fat mass and plasma leptin induced by angiotensin-converting enzyme inhibition in rats. International Journal of Obesity (London) 2008; 32:1576-1584
3.    Schliess F, et al, Cell hydration and mTOR-dependent signaling.  Acta Physiologica (Oxford) 2006; 187:223-229.
Dr. John Briffa adalah seorang dokter dan penulis kesehatan di bidang nutrisi dan pengobatan alami yang berpraktek di London, Inggris.
Nah bila sobat sehat ada masalah tentang air di rumah sobat sehat, jangan ragu-ragu untuk konsultasikan masalah air sobat sehat ke no telp yang tertera di halaman muka blog ini. So keep health for better life.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar